LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN ACARA II TEORI KEMUNGKINAN
LAPORAN
PRAKTIKUM
GENETIKA
TUMBUHAN
ACARA II
TEORI
KEMUNGKINAN
Semester:
Ganjil
2014
Oleh:
Kuswari Silvany
Fatwa
A1L013110/E
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
LABORATORIUM
PEMULIAAN TANAMAN DAN BIOTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2014
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Terbentuknya
individu hasil perkawinan yang dapat dilihat dalam wujud fenotip, pada dasarnya
hanya merupakan kemungkinan-kemungkinan pertemuan gamet jantan dan gamet
betina. Keturunan hasil suatu perkawinan atau persilangan tidak dapat
dipastikan begitu saja, melainkan hanya diduga berdasarkan peluang yang ada.
Sehubungan dengan itu, peranan teori kemungkinan sangat penting dalam
mempelajari genetika.
Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi – deviasi dari nilai – nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas).
Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi – deviasi dari nilai – nilai yang diharapkan menjadi probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah (derajat bebas).
Uji
ini dikenal sebagai uji X2 (Chi Square Test). Dalam ilmu genetika, kemungkinan
ikut mengambil peranan penting. Misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk
atau orang tua ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoon,
berkumpulnya kembali gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai
acam kombinasi.
Teori
kemungkinan merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari
tipe-tipe persilangan genotipe yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan
kita untuk menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari
persilangan tersebut.
Metode
chi-kuadrat adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan data
percobaan yang diperoleh dari persilangan-persilangan dengan hasil yang
diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Dengan cara ini seorang ahli
genetika dapat menentukan suatu nilai kemungkinan untuk menguji hipotesis itu.
B.
Tujuan
Tujuan
praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan berlatih menggunakan uji X2
dan dapat menggunakannya kembali untuk persilangan yang sesungguhnya.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Probabilitas
atau istilah lainnya kemungkinan, kebolehjadian, peluang dan sebagainya umumnya
digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Dapat juga
digunakan untuk menyatakan suatu pernyataan yang tidak diketahui akan
kebenarannya, diduga berdasarkan prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan
dengan itu teori kemungkinan sangat penting dalam mempelajari genetika.
Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan ialah sama dengan
perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu terhadap keseluruhannya (
Suryo, 1984 ).
Probabilitas/Peluang
suatu kejadian A terjadi dilambangkan dengan notasi P(A), p(A), atau Pr(A).
Sebaliknya, probabilitas [bukan A] atau komplemen A, atau probabilitas suatu
kejadian A tidak akan terjadi, adalah 1-P(A). Sebagai contoh, peluang untuk
tidak munculnya mata dadu enam bila sebuah dadu bersisi enam digulirkan adalah (Crowder,
1997).
Mendel
mengguna teori probabilitas untuk menentukan perbandingan 3 :1, yaitu sebagai
angka metematik untuk model mekanisme segresi genetika yang dirumuskannya.
Hukum probabilitas merupakan landasan studi genetika yang digunakan secara
luas. Nilai probabilitas berkisar dari 0 sampai 1, 0 = tidak pernah
terjadi, 1 = selalu terjadi. Keberhasilan proses pengumpulan karakter
terbaik sesuai dengan yang di inginkan amat menentukan kesuksesannya dalam
mengembangkan varitas unggul. Selain dalam bidang genetika,probabilitas
digunakan di bidang-bidang atau proses-proses lain yang mengandung unsure
ketidakpastian (Yatim, Wildan. 1996).
Probabilitas
didefinisikan sebagai bagian dimana pembilangnya adalah jumlah kejadian yang
diharapkan dan penyebutnya adalah jumlah kejadian yang diharapkan dan
penyebutnya adalah jumlah kejadian yang mungkin terjadi atau digunakan jika dua
kejadian terkait yang mana jika suatu kejadian telah terjadi maka kejadian yang
lain dapat terjadi. Teori probabilitas berkembang dari permainan peluang yang
dilakukan oleh penjual untuk memperkirakan peluang untuk kemenangannya dan
mungkin merupakan dasar untuk menentukan nisbah yang diharapkan dari tipe-tipe
persilangan genotip yang berbeda. Penggunaan teori ini memungkinkan kita untuk
menduga kemungkinan diperolehnya suatu hasil tertentu dari persilangan tersebut
(Dwijoseputro,1977).
III.
METODE RAKTIKUM
A.
Bahan dan Alat
Bahan yang
digunakan adalah mata uang logam dan lembar pengamatan. Alat yang digunakan
meliputi : uang logam, kalkulator dan alat tulis.
B.
Prosedur Kerja
1.
Satu
keping mata uang logam dilempar ke atas, lalu dicatat hasilnya (angka atau
gambar). Pelemparan dilakukan 50x dan 100x. Hasilnya dianalisis dengan uji X2.
2.
Hal
yang sama dilakukan untuk kasus 2 keping logam yang dilempar sekaligus serta
kasus 3 keping uang logam yang dilempar sekaligus.
3.
Semua
data dicatat pada lembar pengamatan yang akan disediakan pada saat pelaksanaan
praktikum, sedangkan hasil analisis dapat ditulis pada lembar yang tersedia
dalam diktat.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
a.
1
koin
50x X2
tabel : 3,84
Karakteristik
yang diamati
|
Jumlah
Total
|
||
A
|
G
|
||
Observasi
(O)
|
20
|
30
|
50
|
Harapan
(E)
|
![]() |
![]() |
50
|
![]() |
![]() |
![]() |
50
|
![]() |
![]() |
![]() |
1,62
|
X2
|
1,62
|
1,62
|
1,62
|
Kesimpulan
: X2 hitung (1,62) < X2
tabel (3,84),artinya hasil pengujian signifikan (pengujian sesuai dengan teori)
100x
Karakteristik
yang diamati
|
Jumlah
Total
|
||
A
|
G
|
||
Observasi
(O)
|
58
|
42
|
100
|
Harapan
(E)
|
![]() |
![]() |
100
|
![]() |
![]() |
![]() |
112,5
|
![]() |
![]() |
![]() |
2,25
|
X2
|
1,125
|
1,12
|
2,25
|
Kesimpulan
: X2 hitung (2,25) < X2
tabel (3,84),artinya hasil pengujian signifikan (pengujian sesuai dengan teori)
b.
2
koin
50x pengulangan
X2tabel: 5,99
Karakteristik yang
diamati
|
Jumlah Total
|
|||
AA
|
AG
|
GG
|
||
O
|
13
|
23
|
14
|
50
|
E
|
¼ x 50= 12,5
|
![]() |
¼ x 50= 12,5
|
50
|
(IO-EI)2
|
(
![]() ![]()
= (1,5)2
= 2,25
|
(
![]()
= (2)2
= 4
|
(
![]()
= (1,5)2
= 2,25
|
8,5
|
![]() |
![]()
= 0,18
|
![]()
= 0,16
|
![]()
= 0,18
|
0,52
|
X2
|
0,18
|
0,16
|
0,18
|
0,52
|
Kesimpulan : X2
hitung (0,52) < X2 tabel
(5,99),artinya hasil pengujian signifikan (pengujian sesuai dengan teori)
100x pengulangan X2tabel: 5,99
Karakteristik yang
diamati
|
Jumlah Total
|
|||
AA
|
AG
|
GG
|
||
O
|
24
|
48
|
28
|
100
|
E
|
¼ x 100= 25
|
![]() |
¼ x 100= 25
|
100
|
(
![]() ![]() |
(
![]() ![]()
= (1)2
= 1
|
(
![]()
= (2)2
= 4
|
(
![]()
= (3)2
= 9
|
14
|
![]() |
![]()
= 0,04
|
![]()
= 0,08
|
![]()
= 0,36
|
0,48
|
X2
|
0,04
|
0,08
|
0,36
|
0,48
|
Kesimpulan : X2
hitung (0,48) < X2 tabel
(5,99),artinya hasil pengujian signifikan (pengujian sesuai dengan teori)
c.
3
koin
50x X2
tabel : 7,85
Karakteristik yang Diamati
|
∑
|
||||
AAA
|
AAG
|
AGG
|
GGG
|
||
Observasi (O)
|
5
|
15
|
25
|
5
|
50
|
Harapan (E)
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
50
|
![]() |
1,5625
|
14,0625
|
39,0625
|
1,5625
|
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
X2
|
0,25
|
0,75
|
2,083
|
0,25
|
3,33
|
Kesimpulan
: X2 hitung (3,33) < X2
tabel (7,85),artinya hasil pengujian signifikan (pengujian sesuai dengan teori)
100x X2
tabel : 7,85
Karakteristik yang Diamati
|
∑
|
||||
AAA
|
AAG
|
AGG
|
GGG
|
||
Observasi (O)
|
14
|
12
|
37
|
37
|
100
|
Harapan (E)
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
100
|
![]() |
2,25
|
650,25
|
0,25
|
600,25
|
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
|
X2
|
0,18
|
17,34
|
O,oo67
|
48,02
|
65,5
|
Kesimpulan
: X2 hitung (65,5) > X2
tabel (7,85),artinya hasil pengujian tidak signifikan (pengujian tidak sesuai
dengan teori)
B.
Pembahasan
Probabilitas atau istilah lainnya
kemungkinan, keboleh jadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan
peristiwa yang belum dapat dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan
suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan
prinsip teori peluang yang ada. Sehubungan dengan itu teori kemungkinan sangat
penting dalam mempelajari genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang
diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara sesuatu yang diinginkan itu
terhadap keseluruhannya.
Dalam ilmu genetika, Probabilitas/peluang/kemungkinan mempunyai peranan
penting. Contoh dalam genetika pemindahan gen-gen dari orang tua atau induk ke
gamet-gamet. Probabilitas/peluang/Kemungkinan ialah terjadinya suatu peristiwa
diantara seluruh peristiwa yang mungkin terjadi.
Peranan teori kemungkinan dan penggunaan rumus binomium sangatlah penting
juga dalam mempelajari ilmu genetika. Pentingnya memahami teori kemungkinan
yakni karena teori ini banyak berkaitan dengan kehidupan manusia, khususnya
dalam Biology field, keterkaitan teori kemungkinan ini sangat erat. Salah satu
hal yang sering dikaitkan dengan teori kemungkinan ialah hal-hal yang
menyangkut genetika misalnya mengenai pemindahan gen-gen dari induk/ orang tua
ke gamet-gamet, pembuahan sel telur oleh spermatozoa, berkumpulnya kembali
gen-gen di dalam zigot sehingga dapat terjadi berbagai macam kombinasi.
Untuk menguji hipotesis hubungan variabel independen
(kategorik) dengan
variabel dependen (kategorik) menggunakan uji Chi Square. Proses pengujian Chi
Square adalah membandingkan frekuensi yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi). Bila nilai frekuensi observasi dengan nilai frekuensi harapan sama, maka dikatakan tidak ada perbedaan yang bermakna (signifikan). Sebaliknya bila nilai frekuensi harapan berbeda, maka dikatakan ada perbedaan yang bermakna.
variabel dependen (kategorik) menggunakan uji Chi Square. Proses pengujian Chi
Square adalah membandingkan frekuensi yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan (ekspektasi). Bila nilai frekuensi observasi dengan nilai frekuensi harapan sama, maka dikatakan tidak ada perbedaan yang bermakna (signifikan). Sebaliknya bila nilai frekuensi harapan berbeda, maka dikatakan ada perbedaan yang bermakna.
Derajat kebebasan sama dengan 1
(table 2 x 2) tidak boleh ada nilai ekspektasi yang sangat kecil. Secara umum,
bila nilai yang diharapkan terletak dalam satu sel terlalu kecil (< 5)
sebaiknya chi-kuadrat tidak digunakan karena dapat menimbulkan taksiran yang
berlebih (over estimate) sehingga banyak hipotesis yang ditolak kecuali dengan
koreksi dari Yates.
Bila tidak cukup besar, maka adanya
satu nilai ekspektasi yang lebih kecil dari 5 tidak akan banyak mempengaruhi
hasil yang diinginkan. Pada pengujian chi-kuadrat dengan banyak ketegori, bila
terdapat lebih dari satu nilai ekspektasi kurang dari 5 maka, nilai-nilai
ekspektasi tersebut dapat digabungkan dengan konsekuensi jumlah kategori akan
berkurang dan informasi yang diperoleh juga berkurang.
Uji
Chi squar dapat digunakan untuk menguji:
1.
Uji X2 untuk Bentuk
Distribusi (Goodness of Fit)
UJI
KECOCOKAN (goodness of fit), membandingkan antara Frekuensi Observasi dengan
Frekuensi Teoretis /Harapan. Apakah Frekuensi hasil Observasi menyimpang dari
Frekuensi Harapan. Jika nilai (chi square) kecil, berarti kedua frekuensi
tersebut sangat dekat, mengarah pada penerimaan kepada hipotesa nol ( Ho).
2.
Uji X2 untuk Independensi
UJI
INDEPENDENSI : Menguji apakah ada atau tidak ada hubungan antara dua kategori
suatu hasil observasi dari suatu populasu dnegan kategori populasi lainnya. Uji
independensi disebut juga analisis tabel kontingensi
3.
Uji X2 untuk Perbedaan
Uji chi
squared untuk perbedaan: Bentuk hipotesis (Ho) yang digunakan dalam hal ini
adalah: “tidak terdapat perbedaan dari keadaan atau peristiwa dari kelompok
sampel yang satu dengan kelompok sampel yang lain”. Sedangkan untuk Ha adalah:
“terdapat perbedaan dari keadaan atau peristiwa dari kelompok sampel yang satu
dengan kelompok sampel yang lain”.
Praktikum
kali ini kita menggunakan Uji chi square karena kita ingin membandingkan
frekuensi observasi dengan frekuensi teoritis/harapan, dalam hal ini kita
menggunakan Hukum Mendel sebagai frekuensi teorotisnya.
Praktikum
kali ini kelompok kami mendapatkan 1 koin untuk di uji kemungkinannya. Koin
dilempar sebanyak 50 kali dan 100 kali. Pada pelemparan 50 kali diperoleh hasil
X2 hitung (1,62) < X2
tabel (3,84),artinya hasil pengujian signifikan (pengujian sesuai dengan
teori). Pada pelemparan sebanyak 100 kali diperoleh hasil X2
hitung (2,25) < X2 tabel
(3,84),artinya hasil pengujian signifikan (pengujian sesuai dengan teori).
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Probabilitas atau istilah lainnya
kemungkinan, keboleh jadian, peluang dan sebagaimya umumnya digunakan untuk menyatakan
peristiwa yang belum dapat dipastikan. Dapat juga digunakan untuk menyatakan
suatu pernyataan yang tidak diketahui akan kebenarannya, diduga berdasarkan
prinsip teori peluang yang ada.
2.
Peranan teori kemungkinan dan
penggunaan rumus binomium sangatlah penting juga dalam mempelajari ilmu
genetika. Pentingnya memahami teori kemungkinan yakni karena teori ini banyak
berkaitan dengan kehidupan manusia, khususnya dalam Biology field, keterkaitan
teori kemungkinan ini sangat erat.
B.
Saran
Asisten dan praktikan sudah
bekerjasama dengan baik ketika melakukan praktikum. Hanya saja ketika
penjelasan sebelum praktikum dirasa kurang detail sehingga praktikan masih ada
yang kebingungan.
DAFTAR PUSTAKA
Agresti, A.
(2002). Categorical Data Analysis Secound Edition.John Wiley & Sons.
New Jersey
Crowder, L.V. 1993. Genetika Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Pai, Anna C. 1985. Foundations Of Genetics: A
Science Society. McGraw-Hill Book. Singapore.
Siegel, S. (1997). Statistik Nonparametrik untuk
Ilmu – Ilmu Sosial. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Suryo, H. 1984. Sitogenetika Srata 1. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.
Walker, R.
A. (2011). Caterogical Data Analysis for Behavorial Social Science.
Routledge Taylor and Francis Group. New York.
Yatim, Wildan.
1983. Genetika. Tarsito. Bandung.
Komentar
Posting Komentar