LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ACARA II PENGAMATAN SUHU UDARA PADA LAHAN SAWAH, TEGALAN DAN KEBUN CAMPUR
LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
ACARA II
PENGAMATAN SUHU UDARA PADA LAHAN SAWAH, TEGALAN DAN KEBUN CAMPUR
Semester:
Ganjil 2010/2011
Oleh:
RISYA FADILLAH (A1L009070)
MAR’ATUS SHOLIHAH (A1L009075)
SISCA SULIANTO (A1L009077)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2010
A.
TUJUAN
1. Mengetahui
suhu udara di atas (ketinggian 1,2 m) lahan sawah, tegalan, dan kebun campur,
setiap jam selama 3 hari
2. Mengetahui
besarnya dan saat (waktu) suhu udara maksimum dan minimum di atas (ketinggian
1,2m dan 2,0 m) lahan sawah, tegalan, dan kebun campur.
A.
BAHAN
DAN ALAT
Ø Bahan
Bahan yang digunakan terdiri atas borang
pengamatan suhu udara dan alat pencatat, serta lahan sawah, tegalan dan kebun.
Ø Alat
Alat yang digunakan adalah
termometer, sangkar cuaca dan penunjuk waktu (jam)
B.
PROSEDUR KERJA
1.
Disiapkan
semacam sangkar cuaca pada lahan yang telah ditentukan
2.
Digantungkan
thermometer pada sangakr cuaca masing-masing lahan, hindarkan dari sinar matahari secara langsung
3.
Dicatat
suhu udar setiap jam selam 3 hari
4.
dibuat
grafik hubungan suhu udar ( sumbu y ) dan waktu ( sumbu x ). Kemudian tentukan
besarnya suhu maksimal dan minimum.
C.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan tabe1, dan gambar
1 menunjukkan suhu udara tertinggi pada ketinggian 120 cm adalah 35 C pada
tegalan pada pukul 11.30. Sedangkan suhu udara terendah adalah 21 C pada
tegalan pada pukul 19.30,20.30, dan 5.30. Data ini berarti menunjukkan bahwa
suhu udara maksimal tegalan merupakan suhu udara tertinggi dibandingkan sawah
dan kebun campur. Suhu udara minimal tegalan merupakan suhu terendah
dibandingkan sawah dan kebun campur. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor
penggunaan lahan dimana tegalan merupakan lahan kering. Sehingga kadar air tanah antara titik layu tetap dan
kapasitas. Hal ini menyebabkan suhu udara di sekitar tegalan lebih tinggi dari
sawah dan kebun campur.
Berdasarkan tabel , dan gambar 2 menunjukkan bahwa suhu udara tertinggi
pada ketinggian 200 cm adalah 35 C pada tegalan pada pukul 13.30. Sedangkan
suhu udara terendah adalah 24 C pada kebun campur pada pukul 04.30. Data ini
berarti menunjukkan bahwa suhu udara maksimal tegalan pada ketinggian 200 cm
merupakan suhu tertinggi dibandingkan sawah dan kebun campur. Suhu udara
minimal kebun campur merupakan suhu terendah dibandingkan dengan tegalan dan sawah. Hal ini disebabkan karena
penerimaan radiasi cahaya matahari tegalan pada ketinggian 200 cm paling tinggi
dibandingkan sawah dan kebun campur. Sehingga suhu udara maksimal tegalan pada
ketinggian 200 cm paling tinggi dari sawah dan kebun campur.
2. PEMBAHASAN
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu
satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30
tahun) dan meliputi wilayah yang luas (Bourke,1968). Unsur-unsur iklim meliputi suhu udara, kelembaban
udara dan tekanan udara atau angin. Suhu udara merupakan unsur penting didalam
dunia pertanian. Karena suhu udara sangat mempengaruhi proses kehidupan suatu
tanaman. Oleh karena itu, pengetahuan tentang suhu udara suatu wilayah
pertanian sangat penting.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran suhu pada permukaan bumi:
1. Pengaruh
lintang bumi, dimana suhu tertinggi terdapat di equator dan terendah berada di
kutub.
2. Untuk daratan
suhu terendah pada musim dingin (winter) dan terpanas pada musim panas
(summer).
3. Teraturnya
isotherm di belahan bumi selatan dibanding dengan dibelahan bumi utara.
4. Penyimpangan
isotherm pada sisi benua.
5. Pengaruh arus
laut.
6. Pengaruh
barisan gunung yang tinggi.(Waryono.1987)
Naik turunnya suhu udara dalam waktu satu
hari di sebut siklus suhu harian (jalan suhu harian ). Sejak matahari terbit
sampai kurang lebih pukul 13.00 insolasi lebih besar dari pada radiasi bumi
yang dipancarkan keluar. Sebaliknya sejak kurang lebih pukul 13.00 sampai
menjelang matahari terbit, radiasi bulan melampaui insolasi. Akibatnya sejak
matahari terbit sampai kurang lebih pukul 13.00 suhu permukaan bumi terus menerus
naik dan sesudah kurang lebih pukul 13.00 suhunya terus menerus turun sampai
menjelang matahari terbit. Itulah sebabnya suhu maximum harian pada umumnya
terjadi pada kurang lebih pukul 13.00 dan suhu minimal umum harian terjadi
menjelang matahari terbit.

Gambar Suhu maximum
harian dan Suhu minimum harian
Berdasarkan ke tiga tempat tersebut
didapatkan besar suhu yang berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu :
1.Insolasi (penyinaran)
Insolasi merupakan intensitas penyinaran
matahari yang jatuh ke permukaan bumi. Semakin besar insolasi maka semakin
besar pula temperatur yang dihasilakn.
2.Ketinggian tempat
Semakin tinggi suatu tempat, kedudukan
suhunya semakin berkurang. Suhu maksimum di Indonesia menurun sebeasar 0,6°C untuk kenaikan elevasi setinggi 100 m.Perubahan suhu udara dapat
disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya adalah oleh perubahan penggunaan
lahan. Setiap penggunaan lahan mempunyai karakteristik suhu pada siang dan
malam hari.
Pada praktikum kali ini, kami mengamati suhu udara pada
ketinggian 1.2m dan 2m selama 3 hari pada lahan sawah, tegalan dan kebun
campur. Dari pengamatan tersebut diperoleh data sebagai berikut :
Suhu udara pada lahan sawah bervariasi. Suhu minimum
sawah yaitu 23°. Jam- jam yamg menunjukan
suhu minimum sawah antara lain pada jam 03.00, 05.00, 21.00, 07.00 dan 16.00.
Suhu minimum biasnya terjadi pada saat penyinaran oleh matahari minimum,
pengaruh kelembaban atau turunnya hujan. Sedangkan suhu udara maksimum pada
lahan sawah terjadi pada pukul 11.00 dengan suhu sekitar 32°C. suhu maksimum
terjadi karena pengaruh penyinaran sinar matahari secara maksimum pada
waktu-waktu tersebut.
Kemudian untuk lahan tegalan, suhu yang kami dapat
bervariasi antara 23-32.5. suhu minimum pada daerah tegalan (23°C) yerjadi pada
pukul 16.00 dan pukul 04.00. Sementara itu, suhu maksimal di lahan tegalan
adalah 32.5 °C dan 33°C yang terjadi
pada pukul 09.00.
Untuk tanah kebun campur, suhu yang paling tinggi adalah
pada pada pukul 11.30 yaitu sekitar 33.5°c sampai 34°c dan suhu minimumnya
antara 24°C pada pukul 16.30.
Dalam hasil praktikum, didapatkan perbedaan bahwa lahan kebun
campur memiliki suhu udara yang paling tinggi diikuti dengan lahan tegalan dan
kemudiansawah dan kemudian lahan kebun campur. Seharusnya, lahan tegalan adalah
lahan yang mempunyai suhu yang paling tinggi. Hal tersebut dikarenakan sinar
matahari langsung jatuh kelahan tersebut, tanpa adanya naungan dari pohon atau
tumbuh-tumbuhan lain. Sedangkan pada lahan sawah udara relatif lebih rendah
karena, dipengaruhi oleh dekatnya lahan sawah dengan sumber air yang
mempengaruhi tingginya suhu, namun pada lahan kebun campur terdapat banyak
pepohonan dengan tajuk yang lebar sehingga memberi naungan pada lahan kebun
campur yang berakibat rendahnya suhu dibandingkan dengan kedua lahan lainnya.
Hasil dari penelitian tersebut tidak menunjukan hal yang
sama seperti uraian diatas. Hal ini munkin disebabkan karena alat yang sudah
sedikit rusak atau praktikan yang kurang teliti dalam membaca skala termomether.
D.
KESIMPULAN
1.
Kelembaban
uadara dan suhu dapat di ukur dengan menggunakan termohigometer.
2.
Salah satu
fungsi utama kelembaban uadara adalah sebagai lapisan pelindung permukaan bumi.
3.
Suhu udara
di permukaan diantaranya dipengaruhi oleh ketinggian tempat tipe tanah, penutup
tanah, jumlah radiasi yang diterima, dan sebagainaya.
DAFTAR PUSTAKA
Gusti
Rusmayadi. 2002. Klimatologi Pertanian.
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Banjarbaru.
Sri
Hartati Soenarmo. 2001. Meteorologi
Tropis. Departemen Geofisika dan Meteorologi ITB. Bandung.
Sukardi
Wisnusubroto. 1999. Meteorologi
Pertanian Indonesia. Mitra Gama Widya. Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar